Pandemi COVID-19 yang sedang terjadi saat ini berasal dari Wuhan, Hubei, Cina di
Desember 2019. 9 April 2020 World Health Organization (WHO) melaporkan telah terjadi
kasus COVID-19 di 212 Negara. Etiologinya adalah corona virus yang di duga bersifat
zoonosis yang mempunyai kemiripan struktural dengan Severe Acute Respiratory Syndrome
(SARS) dan Middle East Respiratory Syndrome (MERS). Corona virus merupakan virus
dengan genom RNA untai tunggal dan kapsid heliks dengan envelope yang terdiri dari lipid
bilayer. (Lippi G dkk, 2019).
International Society on Thrombosis and Hemostasis (ISTH) merekomendasikan
beberapa parameter hemostasis untuk dievaluasi yaitu D-dimer, PT, APTT, jumlah platelet,
dan fibrinogen. Pemilihan parameter tersebut diurutkan berdasarkan yang paling penting
untuk dievaluasi. Pada COVID-19 kelainan hemostasis yang paling konsisten adalah
trombositopenia dan peningkatan D-dimer. Pasien COVID-19 yang rawat inap perlu
dilakukan pemantauan berkala penanda koagulasi yang meliputi D-dimer, PT, APTT,
platelet, dan fibrinogen. (Castelli,2020)
Pada pasien COVID-19 terdapat abnormalitas parameter hemostasis diantaranya
jumlah platelet yang normal atau turun, Prothrombin Time (PT) yang normal atau
memanjang, Activated Partial Thromboplastin Time (APTT) didapatkan normal atau
memanjang dan D-dimer yang meningkat. (Castelli, 2020)
|