Dalam menempuh pendidikan di perguruan tinggi, tentunya mahasiswa akan menghadapi
suatu kesulitan ataupun tantangan. Agar dapat mengatasi setiap tantangan dan kesulitan
dengan baik, mahasiswa memerlukan resiliensi akademik pada diri mereka. Salah satu
faktor internal yang mempengaruhi resiliensi akademik ialah religiusitas. Penelitian ini
memiliki tujuan untuk mengetahui hubungan antara religiusitas dengan resiliensi
akademik di populasi mahasiswa. Partisipan dalam penelitian ini berjumlah 276
mahasiswa aktif yang tengah menempuh pendidikan di perguruan tinggi Islam. Pada
penelitian ini, data yang diperoleh menggunakan teknik accidental sampling. Instrumen
penelitian yang digunakan untuk mengukur resiliensi akademik ialah ARS-Indonesia
yang merupakan hasil adaptasi dari alat ukur The Academic Resilience Scale (ARS-30).
Sedangkan untuk mengukur religiusitas menggunakan alat ukur Religiusitas CRS yang
merupakan hasil adaptasi dari alat ukur The Centrality of Religiosity Scale (CRS). Teknik
statistik yang digunakan ialah Pearson Product Moment karena data pada penelitian ini
terdistribusi normal. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang
positif signifikan antara religiusitas dengan resiliensi akademik (r = 0,419, p = < 0,001).
Artinya, semakin tinggi tingkat religiusitas seseorang, maka semakin tinggi pula tingkat
resiliensi akademik yang dimiliki. Di dalam Islam, individu dengan religiusitas yang baik
akan meyakini bahwa Tuhan tidak akan memberikan suatu kesulitan melebihi batas
kemampuan hamba-Nya dan individu juga menyadari bahwa setiap kesulitan pasti akan
ada kemudahan setelahnya, selagi individu itu mau berusaha dan bersabar.