Remaja akhir rentan menjalankan gaya hidup yang tidak sehat seperti perilaku merokok, meminum minuman beralkohol, penggunaan obat-obatan terlarang, perilaku sedentary, obesitas, dan mengonsumsi makanan cepat saji. Faktor-faktor yang dapat meningkatkan kebiasaan gaya hidup sehat yaitu faktor individual dan faktor lingkungan seperti spiritualitas dan kohesivitas keluarga. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peran antara spiritualitas dan kohesivitas keluarga terhadap masing-masing dimensi gaya hidup sehat pada remaja akhir di Jakarta. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan jumlah partisipan 218 orang remaja akhir (berusia 17-21 tahun) dengan teknik pengambilan data accidental sampling. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah Health-Promoting Lifestyle Profile II (HPLP II) untuk pengukuran gaya hidup sehat, The brief Multidimensional Measure of Religiousness/Spirituality Scale (BMMRS) untuk pengukuran spiritualitas, dan The Brief Family Relationship Scale (BFRS) untuk pengukuran kohesivitas keluarga. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji regresi berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan antara spiritualitas dan kohesivitas berperan signifikan terhadap kelima dimensi gaya hidup sehat (Spiritual Growth, Interpersonal Relationship, Physical Activity, Health Responsibility, dan Stress Management) pada remaja akhir di Jakarta. Hal ini menunjukkan semakin baik spiritualitas dan semakin baik kohesivitas dalam keluarga yang dimiliki maka semakin baik gaya hidup sehat yang dilakukan oleh remaja akhir. Dengan demikian, diharapkan dalam pengambilan keputusan untuk memperbaiki/meningkatkan gaya hidup sehat pada remaja akhir dapat mempertimbangkan faktor spiritualitas dan kohesivitas dalam keluarga. Dalam perspektif Islam, menerapkan gaya hidup sehat merupakan sebuah upaya dalam memperoleh kesehatan jasmani dan rohani, serta bagian dari mensyukuri nikmat yang diberikan oleh Allah SWT sehingga remaja akhir senantiasa dapat beribadah dengan maksimal dan mampu memelihara keimanan dan ketakwaan.