Seiring berjalannya waktu, fungsi internet tidak hanya diperuntukkan untuk
keperluan edukasi melainkan dikembangkan lebih lanjut untuk fungsi komunikasi
yang disebut dengan media sosial. Penggunaan media sosial memiliki sisi
positif yaitu terdapat kemudahan dan kebebasan. Selain sisi positif, penggunaan
media sosial memiliki sisi negatif yaitu perilaku perundungan siber. Perilaku perundungan
siber tidak jarang dilakukan dengan menggunakan akun tanpa identitas
atau anonim yang menimbulkan komunikasi tidak jujur di media sosial, hal itu
terjadi diperkirakan karena rendahnya harga diri seseorang yang akan berpengaruh
terhadap pengungkapan dirinya di media sosial. Tujuan penelitian ini
adalah mengetahui hubungan antara harga diri dengan perilaku perundungan pada
pelaku anonimitas di media sosial. Responden dalam penelitian ini berjumlah 213
remaja berusia 12-22 tahun yang aktif di media sosial dalam kurun waktu enam
bulan terakhir. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan
menggunakan alat ukur Rosenberg Self-Esteem Scale (RSES) dan The Cyberbullying
Questionnaire (CBQ). Teknik pengambilan data pada penelitian ini adalah
purposive sampling. Analisis data yang digunakan adalah uji korelasi spearman’s
rho. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan
antara harga diri dengan perilaku perundungan siber pada pelaku anonimitas di
media sosial (rs=-0.147, p