Latar Belakang: Hepatitis B merupakan penyebab infeksi nosokomial terbesar setelah S. aureus. Indonesia merupakan negara dengan prevalensi virus Hepatitis B (HBV) tinggi dengan angka >8% dan menjadikan risiko terkena HBV meningkat sekitar 60%. Hal ini menjadikan tenaga kesehatan tak hanya menjadi penyebab infeksi nosokomial tetapi juga memiliki risiko untuk terinfeksi beberapa penyakit, salah satunya Hepatitis B. Salah satu pencegahan berkembangnya infeksi nosokomial dengan melakukan vaksinasi yang menunjukkan kekebalan tubuh. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pengetahuan dan status vaksinasi dokter muda. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan cara melakukan pengumpulan data, yakni melihat gambaran pengetahuan dengan pengisian kuesioner pada sekelompok dokter muda Universitas YARSI. Hasil: Didapatkan 23 subjek (33.8%) dari 68 responden berpengetahuan baik dan 10 subjek melakukan vaksinasi, 38 subjek (55.9%) berpengetahuan sedang dan 23 subjek diantaranya melakukan vaksinasi, dan 7 subjek (10.3%) dan 1 subjek melakukan vaksinasi hepatitis B sebelum melakukan koas. Kesimpulan: Kesimpulan penelitian ini adalah dalam penelitian ini didapatkan gambaran pengetahuan yang cukup baik dan 50% dari dokter muda sudah melakukan vaksinasi sebelum melakukan koas. Islam menganjurkan untuk melakukan upaya proteksi diri dari berbagai penyakit infeksi dengan melakukan vaksinasi dan memakan makanan yang halal dan baik serta menjauhkan diri dari suatu tempat yang sedang terjadi wabah.