Latar Belakang: Tunagrahita memiliki keterbatasan dalam fungsi intelektual maupun perilaku adaptif. Salah satu keterbatsanya adalah melakukan kegiatan membersihkan diri secara mandiri sehari-hari. Sehingga rentan terhadap berbagai penyakit. Saliva merupakan pertahanan utama terhadap infeksi oral. Penurunan sekresi saliva dapat mengakibatkan perubahan mukosa mulut. Derajat keasaman saliva (pH saliva) merupakan salah satu faktor pertumbuhan flora normal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pH saliva terhadap flora normal mulut anak tungrahita. Diharapkan hasil dari penelitian ini dapat meningkatkan kualitas hidup mereka. Metode: Jenis penelitian ini adalah deskriptif, dengan rancangan penelitian observasional menggunakan sampel dari swab buccal dan pengukuran pH saliva dengan pH meter. Subjek penelitian ini adalah anak tunagrahita dari Sekolah Luar Biasa tipe C Dian Grahita Jakarta Pusat. Penetapan sampel dengan teknik multistage sampling. Analisa statistik dilakukan dengan uji Chi-Square Hasil: Berdasarkan penelitian ini didapatkan 24 subjek (77,4%) memiliki pH normal, dan 7 subjek (22,6%) memiliki pH basa. Flora normal yang tumbuh sebanyak 2 koloni pada 16 subjek (51,6%) dan 3 koloni pada 15 subjek (48,4%). Morfologi koloni yang dihasilkan dapat dikelompokkan menjadi 7 kategori, sedangkan morfologi sel dapat dibagi menjadi 12 kategori. Kesimpulan: Derajat keasaman saliva pada anak tunagrahita rata-rata adalah normal dengan pertumbuhan mikroorganisme yang didominasi dengan Yeast dan Streptococcus Sp. Dalam pandangan islam, saliva dan swab buccal tidak haram digunakan sebagai sampel. Agar saliva dan flora normal mulut dalam keadaan normal, sebaiknya memperhatikan kebersihan mulut.