Penggunaan media sosial memiliki dampak positif dan dampak negatif yang ditimbulkan. Salah satunya adalah tingginya angka cyberbullying. Adapun karaketeristik dari pelaku cyberbullying diantaranya pelaku cenderung menyendiri, sementara itu karakteristik korban cyberbullying di antaranya adalah kesepian. Oleh karena itu, peneliti melakukan penelitian ini dengan tujuan untuk melihat apakah terdapat hubungan antara kesepian dengan perilaku cyberbullying pada remaja di JABODETABEK serta tinjauannya menurut Islam. Studi ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan partisipan 412 orang remaja berusia 11-20 tahun, aktif menggunakan media sosial dalam kurun waktu enam bulan terakhir dan berdomisili di JABODETABEK. Data diambil dengan menggunakan teknik incidental sampling. Peneliti ini menggunakan alat ukur Cyberbullying Questionnaire (CBQ) yang disusun oleh Manuel Gamez-Guadix dan kawan-kawan. Sedangkan variabel kesepian peneliti menggunakan alat ukur loneliness scale version 3 (UCLA version 3) yang disusun oleh Daniel W. Russell (1996). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara cyberbullying victimization dengan kesepian. Hal ini dapat dilihat dari adanya hubungan yang signifikan dari nilai yang didapatkan yaitu (r= 0,116*, p= 0.018) Kemudian, tidak ditemukan hubungan antara cyberbullying perpetration dengan kesepian. Hal tersebut dapat terlihat dari nilai yang didapatkan (r= -0.005, p= 0.922). Di samping itu, tidak terdapat kesesuaian hasil utama dengan pandangan Islam bahwa kesepian berhubungan dengan perilaku cyberbulying.