Working memory merupakan salah satu model pemrosesan memori manusia yang memiliki peran penting untuk mengolah informasi dalam kehidupan sehari-hari agar dapat mengerjakan tugas-tugas tertentu. Kondisi working memory yang baik perlu dimiliki individu dan hal tersebut dapat dipengaruhi oleh faktor emosi. Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah terdapat pengaruh yang signifikan dari emosi bahagia terhadap working memory. Studi ini menggunakan metode penelitian eksperimental dengan partisipan usia remaja yang sedang duduk di bangku perguruan tinggi berjumlah 40 orang yang akan dibagi menjadi partisipan kelompok kontrol (KK) dan kelompok ekeperimen (KE) secara acak. Working memory diukur menggunakan Corsi Block Tapping Task dan induksi emosi bahagia menggunakan Autobiographical Emotional Memory Task (AEMT) yang diukur menggunakan skala emotional baseline. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan dari working memory pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dengan nilai U=216,5 dan p>0.05. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa emosi bahagia tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap working memory. Oleh karena itu, hasil penelitian ini dapat menjadi referensi bahwa emosi bahagia sebagai aspek untuk mempengaruhi daya ingat dan pemrosesan informasi diprediksi kurang efektif. Dengan demikian, selanjutnya dapat diteliti lebih lanjut terkait emosi lain untuk meningkatkan working memory seseorang. Hasil penelitian ini berbeda dengan pandangan mengenai emosi bahagia dalam Islam. Menurut pandangan Islam, emosi bahagia berpengaruh terhadap working memory. Akan tetapi, dalam Islam, apabila emosi bahagia yang dirasakan berlebihan, justru akan menyebabkan dampak negatif terhadap individu tersebut.