merupakan bagian tubuh paling keras, memiliki sifat individual, dan ketahanan
yang tinggi terhadap suhu. Beberapa macam metode identifikasi prakiraan usia
yang sering digunakan dengan melihat pola erupsinya yaitu metode Schour-
Massler, dan metode Al Qahtani. Tujuan: Tujuan penelitian ini yaitu untuk
mengetahui perbedaan tingkat akurasi antara metode Schour-Massler dengan
metode Al Qahtani dalam identifikasi usia 6-21 tahun pada populasi di Indonesia
serta tinjauannya dari sisi Islam. Metode: Metode yang digunakan dalam
penelitian ini adalah studi literature. Studi yang diperoleh dari 3 database dengan
kata kunci pencarian, dan kriteria inklusi dan eksklusi. Hasil dan Pembahasan:
Berdasarkan hasil pencarian diperoleh jurnal mengenai metode Schour-Massler
dan metode Al Qahtani, kelebihan metode Schour-Massler memiliki bagan usia
dari prenatal hingga dewasa muda, adapun kekuranngan metode ini tidak memiliki
bagan perbedaan jenis kelamin antara laki-laki dan perempuan. Sedangkan
kelebihan metode Al Qahtani memiliki gambaran perkembangan erupsi gigi dititik
tengah dari tahun kronologis sehingga dapat memperbesar tingkat akurasi usia,
kekurangannya yaitu kurangnya hasil kualitas foto radiograf dapat mempengaruhi
hasil identifikasi usia. Tingkat akurasi metode Schour-Massler sebesar 72,6% dan
tingkat akurasi Al Qahtani sebesar 70,21%. Kedua metode ini dapat digunakan
pada populasi Indonesia karena tingkat akurasinya yang tinggi. Kesimpulan:
Metode Schour-Massler dan Al Qahtani memiliki tingkat akurasi tinggi yang
beragam. Metode ini dapat digunkan dalam identifikasi usia individu pada
populasi Indonesia. Menurut Islam identifikasi menggunakan kedua metode
tersebut yang terbukti efektif maka hukumnya diperbolehkan berdasarkan kaidah
Fiqh (Al-Ashlu fil manafi’ al-Ibahah) hukum asal segala sesuatu yang bermanfaat
diperbolehkan.
|