Kebutuhan akan perawatan ortodonti cekat pada masa kini semakin meningkat secara global. Alat ortodonti cekat merupakan alat yang dilekatkan pada geligi dan memiliki bentuk rumit, sehingga mempermudah melekatnya plak serta dapat meningkatkan berbagai resiko penyakit mulut. Cara terbaik untuk mencegah hal tersebut adalah dengan melakukan kontrol plak secara kimiawi, salah satunya dengan menggunakan obat kumur herbal dan chlorhexidine. Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbedaan indeks plak pada pengguna orthodonti cekat sebelum dan setelah memakai obat kumur chlorhexidine dibandingkan obat kumur herbal. Penelitian merupakan eksperimental desain menggunakan two group pretestposttest. Sampel 40 subjek siswa SMAIT Al- Kahfi memenuhi kriteria yang telah di tentukan. Pemeriksaan di lakukan langsung terhadap sampel penelitian untuk melihat perbedaan orthodontic plaque indeks. Analisis dengan IBM SPSS versi 23.0. Uji statistik paired t test menunjukkan adanya perbedaan skor rata-rata indeks plak sebelum dan setelah pemberian obat kumur herbal (0,002) dan obat kumur chlorhexidine (0,031) pada pasien ortodonti cekat, sedangkan antara kedua kelompok tidak ada perbedaan (0,0693). Dapat disimpulkan bahwa obat kumur herbal dan obat kumur chlorhexidine dapat menurunkan akumulasi plak oral, namun keduanya mempunyai efektifitas sama besar. Dalam pandangan Islam obat kumur herbal dan chlorhexidine yang terbukti efektif untuk menurunkan indeks plak, penggunaannya diperbolehkan berdasarkan kaidah fiqih hukum asal segala sesuatu yang bermanfaat adalah boleh.