DKI Jakarta merupakan salah satu provinsi dengan kenaikan tingkat kemiskinan tertinggi pada tahun 2020. Kenaikan tingkat kemiskinan dapat disebabkan oleh hilangnya sumber pendapatan sehingga dapat mempengaruhi penurunan kualitas hidup pada masyarakat. Namun, ada sebagian masyarakat yang merasa mempunyai kualitas hidupyang baik meskipun mereka berada pada status sosial ekonomi rendah. Sense of community merupakan faktor yang dapat mempengaruhi kualitas hidup masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara sense of community dengan kualitas hidup pada masyarakat ekonomi rendah di Jakarta. Sampel penelitian ini adalah 155 masyarakat ekonomi rendah di Jakarta dengan karakteristik sudah menikah, berpenghasilan dibawah Rp.2.500.000, dan berusia 26 – 45 tahun. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan teknik accidental sampling. Penelitian ini menggunakan alat ukur WHOQOL-BREF untuk mengukur kualitas hidup dan alat ukur BSCS untuk mengukur sense of community. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tiga dimensi dari kualitas hidup yaitu dimensi fisik, hubungan sosial, dan lingkungan memiliki hubungan positif yang signifikan dengan sense of community. Namun, dimensi psikologis dari kualitas hidup tidak memiliki hubungan dengan sense of community. Menurut pandangan Islam, rasa kebersamaan dalam agama Islam dapat mempengaruhi aspek-aspek kehidupan seperti kesehatan fisik, kesejahteraan psikologis seorang muslim, hubungan antara seorang muslim dengan muslim lainnya maupun non muslim dan dapat bekerja sama dalam menciptakan keamanan dan kenyaman lingkungan tempat tinggal.Penelitian ini dapat memberikan kontribusi bagi masyarakat ekonomi menengah ke bawah untuk meningkatkan quality of life melalui sense of community masyarakat.