Penelitian sebelumnya telah banyak membahas terkait pengalaman physical abuse dan sexual abuse dan pengaruhnya terhadap ABH pelaku kekerasan seksual, namun tidak banyak penelitian yang menyoroti pada psychological abuse. Padahal banyak penelitian yang membahas dampak negatif dari psychological abuse terhadap kenakalan ABH secara umum serta adanya hubungan dari psychological abuse terhadap karakter-karakter negatif yang melekat pada ABH pelaku kekerasan seksual. Dalam pandangan Islam, pengalaman psychological abuse oleh orang tua atau caregiver pada anak merupakan bentuk pengkhianatan terhadap amanah dari Allah. Pengalaman mengenai psychological abuse yang dialami oleh ABH pelaku kekerasan seksual merupakan pengalaman subjektif yang memerlukan eksplorasi mendalam pada pemaknaan partisipan, agar dapat memahami fenomena yang terjadi. Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode fenomenologis dan dianalisa dengan Interpretative Phenomenological Analysis. Hasil dari penelitian ini terdapat tiga tema utama yang teridentifikasi yaitu, ‘Psychological Abuse’, ‘Penghayatan terhadap Psychological Abuse’ serta ‘Pemaknaan terhadap Hubungan Seksual’. Secara umum ditemukan penghayatan bahwa partisipan merasa tidak mendapatkan kasih sayang dari keluarganya dan keluarganya tidak bisa mendidiknya dan perasaan sayang justru didapatkan dari hubungan seksual yang dilakukannya. Penelitian ini menyarankan bagi penelitian berikutnya agar meneliti pengalaman psychological abuse pada ABH non-seksual untuk melihat perbedaannya sehingga hasil dari penelitian ini dapat lebih akurat.