Metabolisme oksigen di dalam sel sangat berpotensi menghasilkan spesies oksigen reaktif (ROS). Jika pada kondisi normal, laju pembentukan dan penguraian oksidan adalah seimbang. Namun tatkala sel mengalami stres oksidatif, ketidakseimbangan pro-oksidan dan antioksidan dapat pula terjadi. Hal inilah yang akan menjadikan kondisi patologis, di mana jumlah pengoksidan telah melebihi (overproduction) dari kapasitas antioksidan.
Penyakit kardiovaskular bersifat multifaktorial karena dicetuskan oleh faktor genetik maupun perubahan gaya hidup yang menimbulkan kelainan di dalam tubuh seperti peningkatan tekanan darah, kadar gula darah, lipid darah, dan obesitas. Faktor-faktor ini sangat berhubungan dengan peningkatan stres oksidatif yang ada. Adanya proses oksidasi lipid dan retensi asam lemak jenuh pada membran sel dapat mengakibatkan terjadinya perubahan struktur membran selular dan kehilangan homeostasis yang kronis pada dinding pembuluh darah sehingga mengganggu keadaan redoks selular seperti glutation, dan status thiol protein.
Tulisan ini menelaah paparan stres oksidatif terhadap kardiovaskular serta manfaat yang diberikan antioksidan dalam menanggulangi gangguan vaskular lainnya. Walau demikian penanggulangan stres oksidatif pada sistem kardiovaskular hanya dapat tercapai melalui serangkaian kajian yang melibatkan ROS, stres oksidatif dan signal redox di dalam sel.