Candidiasis adalah infeksi yang disebabkan oleh jamur genus Candida. Candidiasis terutama disebabkan oleh jamur Candida albicans (C.albicans). Prevalensi candidiasis masih cukup tinggi di Indonesia sehingga perlu upaya untuk melakukan eradikasi jamur dengan baik. Terapi yang selama ini dilakukan adalah dengan menggunakan antifungal. Penggunaan antifungal memiliki keterbatasan dan efek samping diantaranya cenderung mengalami resistensi obat pada penderita kandidiasis rekuren ,tingkat teratogenitas antifungal terhadap kehamilan, dan dapat menyebabkan kerusakan organ. Oleh karena itu perlu alternatif terapi selain antifungal. Seiring dengan perkembangan kedokteran modern, diketahui bahwa bakteri dari genus Lactobacillus dapat menimbukan efek probiotik yang merangsang sistem imun dan dapat menekan aktivitas patologis yang disebabkan oleh berbagai mikroorganisme patogenik dalam tubuh. Lactobacillus adalah genus bakteri asam laktat (BAL) yang diaplikasikan di industri pangan pada pengolahan produk susu dan turunannya. Mekanisme L.acidophilus pada berbagai kondisi organ adalah adhesi kompetitif pada mukosa gastrointestinal dan imunomodulator; aktivitas antitumor dan antitoksin; preservasi koloni mikroorganisme vagina dan aktivitas antikolesterol. Dalam profilaksis terhadap terjadinya candidiasis, L.acidophilus mampu mereduksi genetik C. albicans. Terdapat substansi metabolit yang dihasilkan oleh L. acidophilus yang menunjukkan efek fungisidal terhadap C. albicans. Asam laktat yang dihasilkan L. acidophilus juga dapat mengganggu keseimbangan asam-basa C. albicans sehingga mengganggu transport nutrisi ke dalam sel akibatnya terjadian kematian sel. Efek samping yang timbul akibat penggunaan L.acidophilus pada terapi candidiasis sangat jarang. L.acidophilus terbukti menunjukkan fungsi antifungal yang adekuat terhadap kolonisasi C.albicans, dan efek samping yang jauh lebih ringan dibandingkan pengobatan dengan obat-obatan antifungal konvensional.