Latar Belakang: Infertilitas merupakan ketidakmampuan untuk memiliki anak setelah satu tahun berhubungan seksual secara teratur tanpa kontrasepsi. Pengetahuan dan sikap mengenai infertilitas pada pelajar dapat menurunkan angka kejadian infertilitas di masa mendatang. Islam membahas bagaimana menjalani kehidupan sesuai dengan tujuan syariat Islam yaitu pemeliharaan keturunan dan pemeliharaan kehidupan agar dapat meneruskan keturunan dan terhindar dari penyakit.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan fakultas dan jenis kelamin dengan pengetahuan dan sikap mengenai infertilitas pada mahasiswa Universitas YARSI.
Metode: Penelitian analitik dengan metode penelitian cross-sectional yang dilakukan pada bulan September-November 2016. Sampel merupakan mahasiswa S1 angkatan 2013 Universitas YARSI sebanyak 86 responden yang diambil secara acak sederhana. Data diperoleh dari pengisian kuesioner yang telah divalidasi. Metode analisis yang digunakan adalah analisis univariat dan bivariat.
Hasil: Hasil penelitian menunjukan bahwa sebagian besar mahasiswa memiliki pengetahuan cukup mengenai infertilitas (46,5%) dan memiliki sikap baik terhadap infertilitas (97%). Mahasiswa Fakultas Kedokteran lebih banyak yang memiliki pengetahuan baik mengenai infertilitas dibandingkan dengan mahasiswa Fakultas non Kedokteran. Fakultas berhubungan signifikan dengan pengetahuan mengenai infertilitas (p=0,000) tetapi tidak berhubungan signifikan dengan sikap mengenai infertilitas (p=0,399). Sedangkan jenis kelamin tidak berhubungan signifikan dengan pengetahuan mengenai infertilitas (p=0,471) dan sikap mengenai infertilitas (p=0,083).
Kesimpulan: Fakultas berhubungan erat dengan pengetahuan menganai infertilitas, namun tidak berhubungan signifikan dengan sikap mengenai infertilitas. Sedangkan jenis kelamin tidak begitu berpengaruh baik pada pengetahuan maupun sikap mengenai infertilitas. Dalam Islam, mempelajari mengenai kesehatan badan termasuk infertilitas sangat dianjurkan. Pengetahuan dan sikap yang baik terhadap infertilitas dapat mencegah terjadinya infertilitas sesuai dengan tujuan syariat Islam, yaitu pemeliharaan kehidupan (hifzh an-nafs) dan keturunan (hifzh an-nasl). Dengan demikian, pengetahuan dan sikap mengenai infertilitas pada mahasiswa perlu untuk lebih ditingkatkan.