Latar Belakang: Chairside teaching merupakan salah satu metode pembelajaran
di tahap klinik pendidikan dokter gigi yang memberikan perawatan secara langsung
pada pasien. Meskipun telah dinyatakan kompeten dalam melakukan tindakan pada
phantom gigi, namun mahasiswa tetap membutuhkan pengalaman klinis dengan
bimbingan dan umpan balik konstruktif dari staf pengajar. Umpan balik konstruktif
merupakan media pembelajaran yang penting dalam membantu mahasiswa
menganalisis hal baik dan buruk dalam performanya sehingga dapat
mengidentifikasi perbaikan yang diperlukan. Penelitian ini bertujuan untuk
mengeksplorasi praktik pemberian umpan balik konstruktif pada chairside
teaching. Metode: Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan
pendekatan studi kasus di FKG Universitas YARSI. Pengumpulan data dilakukan
melalui wawancara mendalam pada pemangku kebijakan, FGD (Focus Group
Discussion) dengan dosen klinik dan mahasiswa tahap profesi. Triangulasi data
dilakukan dengan observasi pelaksanaan pemberian umpan balik konstruktif pada
chairside teaching, serta studi dokumen selama bulan Januari sampai dengan April
2019. Hasil wawancara mendalam dan FGD dituliskan dalam bentuk transkrip
verbatim lalu dilakukan analisis tematik. Hasil: Pengambilan data melalui FGD staf
pengajar terlaksana dalam 2 kelompok (8 dan 6 staf), FGD mahasiswa profesi
sebanyak 2 kelompok (masing-masing 8 mahasiswa), dan wawancara mendalam
pada 5 staf pemangku kebijakan. Tiga tema utama disepakati oleh seluruh informan
pada penelitian ini. Tema pertama yaitu peran staf dalam pendidikan profesi di
kedokteran gigi. Staf pengajar klinik merasa memiliki peran sebagai pengelola
pendidikan, membimbing dan melakukan supervisi, mendidik profesionalisme, dan
mengevaluasi pekerjaan mahasiswa. Kedua, pembelajaran klinik dengan pasien di
kedokteran gigi (chairside teaching). Pada pembelajaran ini terdapat supervisi,
kurikulum tahap klinik dan mahasiswa terlibat aktif dalam pembelajaran. Ketiga,
proses pemberian umpan balik dalam pembelajaran klinik dengan pasien. Proses
pemberian umpan balik dilakukan dengan berbagai cara serta ditemukan tantangan
dalam pemberian dan tindak lanjut terhadap umpan balik. Diskusi: Proses
pemberian umpan balik pada chairside teaching merupakan suatu siklus interaksi
antara mahasiswa, dosen klinik, dan pasien. Siklus interaksi ini membentuk suatu
sistem yang langsung berhubungan dengan mahasiswa (microsystem). Menurut
Teori sistem ekologi, beberapa microsystem akan saling berhubungan membentuk
mesosystem yang akan memengaruhi penerimaan dan tindak lanjut mahasiswa
terhadap umpan balik yang diberikan. Berbagai sistem lain seperti kurikulum
pendidikan profesi kedokteran gigi (exosystem), budaya institusi (macrosystem),
serta berbagai pengalaman belajar yang diterima oleh mahasiswa selama
pendidikannya (chronosystem) akan turut memengaruhi proses pemberian dan penerimaan umpan balik. Simpulan: Perbedaan persepsi antara pemangku
kebijakan, staf pengajar dan mahasiswa terkait proses pemberian umpan balik
konstruktif pada chairside teaching diidentifikasi terutama penerimaan mahasiswa
dan upaya tindak lanjut terhadap umpan balik yang diberikan. Perbedaan persepsi
ini dipengaruhi oleh interaksi mahasiswa dengan berbagai sistem yang ada dalam
lingkungan pembelajarannya sehingga dibutuhkan intervensi yang melibatkan
dosen, mahasiswa, institusi serta intervensi terhadap interaksi antara ketiganya.
|