Latar Belakang
Keselamatan pasien merupakan suatu konsep untuk mencegah terjadinya efek samping berkaitan dengan pelayanan kesehatan dan untuk membatasi dampak dari efek samping yang tak terelakkan. Keselamatan pasien harus diajarkan sejak dini pada mahasiswa di bidang layanan kesehatan dan seharusnya menjadi bagian kurikulum. Penerapan pembelajaran keselamatan pasien berkaitan erat dengan manajemen pasien yang dihadapi, karena itu pembelajarannya perlu dilakukan pada tahap klinik pendidikan dokter gigi. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis proses pembelajaran keselamatan pasien di tahap klinik pendidikan kedokteran gigi FKG UNHAS.
Metode
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan rancangan studi kasus dengan melakukan analisis dokumen terkait rancangan pengajaran modul-modul praktik klinik, wawancara mendalam terhadap pengelola pendidikan, pengelola modul dan staf pengajar serta Focus Group Discussion (FGD) pada kelompok mahasiswa tahap klinik kedokteran gigi.
Hasil
Penelitian dilakukan pada bulan Februari-Mei 2016. Sejumlah 9 dokumen, 9 wawancara dan 4 FGD yang melibatkan 37 mahasiswa telah diselesaikan. Didapatkan bahwa tidak ada dokumen kurikulum yang lengkap mencantumkan pembelajaran keselamatan pasien dalam modul. Pengelola pendidikan dan staf pengajar menyadari pentingnya pembelajaran keselamatan pasien sejak tahap preklinik kemudian diaplikasikan pada tahap klinik. Variasi metode pembelajaran dan evaluasi hasil pembelajaran saat ini sulit disimpulkan karena sasaran pembelajaran terkait keselamatan pasien tidak eksplisit. Mahasiswa memahami keselamatan pasien berdasarkan pengalaman menjalani proses kepaniteraan tahap klinik dan dapat diajarkan kepada mahasiswa dengan beragam metode. Mahasiswa membutuhkan evaluasi formatif untuk mengasah dan mengukur kemampuan keselamatan pasien.
Kesimpulan
Proses pembelajaran keselamatan pasien di tahap klinik tidak termuat dalam kurikulum. Peningkatan kapasitas bagi para staf pengajar khususnya mengenai pembelajaran keselamatan pasien dan penyusunan modul agar pembelajaran keselamatan pasien menjadi komponen tertulis dalam kurikulum perlu dilakukan.
|