Kekhawatiran tentang baik atau tidaknya jajanan ini membuat pemerintah melakukan
pengujian terhadap 10.429 Pangan Jajan Anak Sekolah (PJAS) yang diambil di seluruh
Indonesia. Dari hasil uji tersebut menunjukkan 76,18% sampel PJAS memenuhi syarat
(MS) dan 23,82% sampel tidak memenuhi syarat (TMS). Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui tingkat pengetahuan orang tua terhadap jajanan anak dan mengetahui materi
literasi kesehatan tentang jajanan anak seperti apa yang dibutuhkan oleh orangtua, dan
mengetahui media literasi kesehatan tentang jajanan anak yang sesuai dengan kebutuhan
informasi para orang tua. Metode penelitian ini menggunakan jenis deskriptif kuantitatif.
Jumlah sampel yang telah diterima dalam penelitian ini 202. Teknik sampling pada
penelitian ini menggunakan probability sampling jenis sampling kuota. Hasil penelitian
ini menunjukkan Tingkat pengetahuan orang tua mengenai PJAS adalah tinggi dan sangat
tinggi. Untuk yang Tinggi terdapat pada Indikator Jenis Jajanan dan Ciri Jajanan Sehat
dengan skor masing-masing 3,26 dan 3,27. Sedangkan indikator lainnya mempunyai
tingkat pengetahuan yang Sangat Tinggi yaitu: cakupan/pengertian jajanan skor 3,51, ciri
jajanan tidak sehat dengan skor 3,32, cara memilih jajanan dengan skor 3,38, dan faktor
memilih jajanan dengan skor 3,45. Sedangkan konten materi pada literasi kesehatan
tentang jajanan anak dengan target orang tua adalah tentang Jenis Jajanan dan Ciri Jajanan
Sehat, sedangkan jika targetnya anak-anak adalah materi Cara memilih jajanan yang baik.
Kemudian media literasi kesehatan tentang jajanan anak yang paling banyak dipilih ialah
ebook sebanyak 37,1%. Rekomendasi media literasi kesehatan jajanan dalam penelitian
ini ialah media video.
|