Gerakan Literasi Sekolah (GLS ) merupakan kegiatan yang dibuat pemerintah dalam mendukung gerakan membaca di sekolah SMA, SD, hingga sekolah SMP. Hali ini dilakukan karena kurangnya minat baca yang ada di Indonesia berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh PISA pada tahun 2015 Indonesia menduduki urutan ke 62 dari ke72 negara dengan perolehan skor 397 sedangkan pada hasil penelitian PISA pada 2018 Indonesia berada pada urutan ke 75 dengan perolehan skor sebesar 371. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengevaluasi bagaiamana pengaruh gerakan literasi sekolah terhadap minat baca peserta didik SMPN 156 Jakarta Pusat. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif dengan sampel 88 responden peserta didik dan 30 responden tenaga pendidik Kepala Sekolah, wakil kepala sekolah guru, staff, dan petugas perpustakaan.Teknik pengumpulan data yang digunakan untuk pengumpulan data adalah menggunakan angket, observasi dan wawancara kepada tenaga. Teknik analisis data menggunakan program tabulasi data disertai dengan uji validita dan reliabilitas degan skor rata-rata. Hasil penelitian ini menunjukkan rendahnya minat baca pada SMPN 156 Jakarta dengan skor 0,896. Hal ini dapat disimpulkan meskipun sudah ada kegiatan gerakan literasi sekolah di SMPN 156 Jakarta Pusat peserta didik hanya mengikuti kegiatan gerakan literasi sekolah berdasarkan anjuran dari sekolah namun tidak berdasarkan dari rasa inisiatif dari peserta didik itu sendiri.