Ibu tunggal tidak memiliki pasangan yang hidup bersama, sehingga seluruh
tanggung jawab baik pengasuhan hingga finansial harus dijalani sendiri. Hal
tersebut dapat membuat terganggunya keseimbangan kesejahteraan dan membawa
ibu tunggal pada kondisi penuh tekanan. Akibatnya, ibu yang menjalani
pengasuhan tunggal dapat memiliki kesejahteraan psikologis yang kurang baik
dan mengarah pada perasaan kesepian. Tujuan penelitian ini adalah untuk
membuktikan sejauh mana peranan kesepian terhadap kesejahteraan psikologis
pada ibu tunggal. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan
memberikan kuesioner RPWB dan UCLA Scale version 3 terhadap 63 responden
ibu tunggal. Subjek pada penelitian ini adalah ibu tunggal yang memiliki anak
usia sejak lahir – 20 tahun dan bertempat tinggal di JABODETABEK. Hasil
penelitian ini menunjukkan terdapat peranan kesepian terhadap seluruh dimensi
kesejahteraan psikologis dengan nilai signifikansi terbesar pada dimensi
hubungan positif dengan orang lain sebesar R square = 0.513 atau 51.3%.
Menurut tinjauan Islam, kehilangan suami yang dialami oleh ibu tunggal
merupakan suatu cobaan dari Allâh Azza wa Jalla yang dapat menimbulkan
kesedihan dan berperan pada menurunnya kualitas kesejahteraan psikologis.