Pilih Bahasa  
Book's Detail
RESILIENSI SEBAGAI MEDIATOR DALAM PERAN KEBERSYUKURAN TERHADAP GEJALA DEPRESI PADA MAHASISWA DI JAKARTA SERTA TINJAUANNYA DALAM ISLAM

Masalah kesehatan jiwa yang umum terjadi di dunia adalah depresi. Sebagian besar gangguan mental memiliki onset pertama pada awal masa dewasa. Biasanya usia 17-24 tahun adalah periode puncak untuk timbulnya gangguan mental. Mahasiswa berada pada rentang usia 18-24 tahun. Dengan demikian masa-masa ini menjadi masa yang krusial. Berbagai tuntutan yang dihadapi mahasiswa dapat menekan mahasiswa hingga berakibat depresi. Al-Qur’an menyebutkan, penyebab utama seseorang mengalami depresi adalah karena tidak mengikuti tuntunan dan ajaran Allah SWT. Untuk menghadapi kesulitan-kesulitan tersebut maka diperlukan kekuatan agar dapat “bangkit kembali”, yaitu resiliensi dan dibantu dengan kebersyukuran yang dalam penelitian sebelumnya berkorelasi dengan depresi. Teknik pengambilan data menggunakan kuantitatif dengan metode quota sampling dengan partisipan sebanyak 400 mahasiswa di Jakarta sebagai partisipan. Penelitian ini menggunakan Depression, Anxiety, and Stress Scale-21 (DASS-21) untuk mengukur gejala depresi; Connor-Davidson Resilience Scale (CD-RISC) untuk mengukur resiliensi; dan Skala Kebersyukuran Versi Indonesia yang dikembangkan oleh Listiyandini dkk. (2015) untuk mengukur kebersyukuran. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa resiliensi dapat menjadi mediator antara kebersyukuran dan depresi pada mahasiswa.

Pernyataan Tanggungjawab
Pengarang Amaliah, Uswatunnisa Sholihatul - Personal Name
Pembimbing 1 Kinanthi, Melok Roro
Pembimbing 2 Karimulloh
Pembimbing 3
Edisi
No. Panggil S-342-PSI
ISBN/ISSN
Subyek DEPRESSION
RESILIENCE
GRATITUDE
Klasifikasi S-342-PSI
Judul Seri
GMD Text
Bahasa Indonesia
Penerbit Universitas YARSI
Tahun Terbit 2020
Tempat Terbit Jakarta
Deskripsi Fisik xvii, 106 hlm., 28 cm
Abstrak / Info Detil Spesifik
Lampiran Berkas
LOADING LIST...
Ketersediaan
LOADING LIST...