Tuntutan akademik pada mahasiswa di era Revolusi Industri 4.0 cukup berat. Hal ini dikarenakan mahasiswa diharuskan memiliki kompetensi yang mumpuni untuk dapat bersaing secara global. Mahasiswa harus menjadi lifelong learner untuk dapat sukses di era Revolusi Industri 4.0. Mahasiswa membutuhkan resiliensi akademik untuk dapat menjadi lifelong learner. Resiliensi akademik merupakan karakteristik yang dapat dibentuk dan dilatih. Pola komunikasi keluarga merupakan faktor prediktor yang signifikan terhadap pembentukan resiliensi akademik. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui peran pola komunikasi keluarga terhadap resiliensi akademik pada mahasiswa. Sampel penelitian ini adalah 95 orang mahasiswa yang berkuliah di Jakarta dengan menggunakan metode insidental sampling. Penelitian ini menggunakan alat ukur Academic Resilience Scale (ARS-30) untuk mengukur resiliensi akademik dan alat ukur The Revised Family Communication Pattern (RFCP) untuk mengukur pola komunikasi keluarga. Hasil penelitian menunjukkan dimensi conversation orientation dari pola komunikasi keluarga memiliki peran sebesar 26,4% terhadap resiliensi akademik pada mahasiswa, sedangkan dimensi conformity orientation memiliki hubungan negatif yang signifikan terhadap resiliensi akademik pada mahasiswa. Menurut ajaran Islam, pola komunikasi keluarga memiliki peran terhadap resiliensi akademik. Hal ini dikarenakan keluarga dapat membantu pembentukan akhlak pada diri anak. Penelitian ini dapat menjadi acuan bagi orang tua, praktisi psikologi, dan institusi perguruan tinggi untuk meningkatkan resiliensi akademik pada mahasiswa.