Pengguna internet saat ini paling banyak berasal dari kalangan remaja. Mereka ini berada pada masa perkembangan ingin mengeksplorasi diri daan mudah dipengaruhi oleh lingkungan. Remaja dapat menggunakan internet untuk memfasilitasi kebutuhan perkembangan tersebut hingga mengarah pada aktivitas berinternet yang beresiko. Salah satu aktivitas yang beresiko adalah risky sexual online behavior yaitu keterlibatan penggunaan internet untuk bertukar informasi pribadi, membicarakan atau berbagi pesan yang berkaitan dengan seksual bahkan mencari orang untuk berhubungan seksual. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran risky sexual online behavior pada remaja di Jakarta. berjumlah 113 remaja menggunakan internet yang berusia 13-19 tahun serta berdomisili di Jakarta dan diperoleh melalui teknik accidental sampling. Instrumen penelitian yang digunakan adalah online risk sexual behavior untuk melihatan gambaran risky sexual online behavior yang memiliki satu dimensi yaitu ONRSB (α= 0,767). Hasil penelitian menunjukkan bahwa partisipan dalam enam bulan terakhir paling tidak pernah satu kali terlibat dalam risky sexual online behavior (Mean= 2,10) dengan jenis aktivitas yang terbanyak adalah berbagi data pribadi dan membicarakan hal-hal yang berkaitan dengan seksualitas. Hasil penelitian juga menunujukan bahwa nilai rata-rata ONRSB lebih tinggi pada mereka yang tidak dekat dengan orang tua dan mereka yang pernah mengalami ajakan untuk membahas topik seksual atau diminta menunujukan gambar seksual. Diharapkan kepada guru agar dapat memberi informasi lebih banyak terkait bahaya penggunaan internet jika remaja tidak memilih hal apa yang akan diakses. Remaja diharapkan untuk menjauhi lingkungan pertemanan yang dapat mempengaruhi perilaku negatif khusunya perilaku dalam berinternet. Dalam Islam, risky sexual online behavior termasuk dalam perilaku yang dilarang karena termasuk dalam Sad Adz- Dzari’ah yiatu sesuatu yang akan mengarah pada kerusakan.