Literasi informasi kesehatan merupakan kemampuan yang dibutuhkan untuk mendapatkan, memahami, menilai dan menggunakan informasi yang dibutuhkan dalam berbagai bentuk media. Pada dasarnya orang tua membutuhkan pengetahuan yang baik dalam pemenuhan gizi anak yang sesuai dengan kebutuhan gizi. Kenyataannya masih banyak anak-anak Indonesia menderita kurang gizi seperti di Provinsi DKI Jakarta paling banyak yaitu di wilayah Jakarta Utara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat literasi informasi kesehatan orang tua dalam pemenuhan gizi anak di SDN 08 Penjaringan Jakarta Utara. Populasi dari penelitian ini adalah orang tua siswa/siswi kelas 1 dan 2 SDN 08 Penjaringan Jakarta Utara. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dengan jumlah sampel 92 responden. Teknik sampling yang digunakan adalah sampling Accidental. Tingkat literasi informasi kesehatan gizi orang tua murid di SDN 08 Penjaringan berdasarkan 4 dimensi kesehatan menurut Sorensen, Dimensi 1 “mengakses informasi tentang gizi anak” memiliki tingkat literasi tinggi dengan total frekuensi 95.65%. Dimensi 2 “memahami informasi tentang gizi anak” memiliki tingkat literasi rendah dengan skor total 2.2. Dimensi 3 “menilai informasi tentang gizi anak” memiliki tingkat literasi tinggi dengan skor total yaitu 2.8. Dimensi 4 “mengaplikasikan informasi tentang gizi anak” memiliki tingkat literasi rendah dengan skor total 2.5. Menurut Islam bahwa literasi informasi dibutuhkan seseorang dalam memilih makanan apa yang boleh dikonsumsi dan tidak boleh dikonsumsi. Serta membutuhkan tingkat literasi yang baik dalam memaknai hal tersebut bukan hanya mencukupi kebutuhan makanan, namun juga harus memperhatikan kandungan gizi di dalam makanan tersebut atau halal dan tayyibnya.