Penggunaan obat tradisional dari bahan alami secara umum dinilai lebih aman daripada obat modern. Banyak tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan tradisional, di antaranya adalah daun sirsak (Annona muricata L). Tanaman sirsak banyak digunakan sebagai tanaman obat, karena tanaman ini memiliki khasiat sebagai obat dan digunakan dalam penyembuhan maupun pencegahan penyakit. Penelitian ini untuk mengetahui daya hambat ekstrak daun sirsak sebagai antibakteri terhadap bakteri Porphyromonas gingivalis. Penelitian dilakukan dengan metode eksperimental laboratoris. Total sampel yang digunakan 27 sampel dengan 3 kali penggulangan (triplo) pada setiap kelompok, berdasarkan rumus fehderer. Teknik untuk mengukur diameter zona hambat yang tidak ditumbuhi bakteri disekitar cakram uji menggunakan jangka sorong. Hasil dari uji One Way Anova menunjukkan terdapat perbedaan zona hambat pada setiap kelompok konsentrasi ekstrak dan kelompok kontrol yang signifikan (p = 0,000 < 0,05). Kesimpulan hasil penelitian ini menunjukkan adanya zona hambat ekstrak daun sirsak pada setiap konsentrasi ekstrak daun sirsak. Daya hambat tertinggi dikonsentrasi 70%, sedangkan yang terendah pada konsentrasi 60%. Hasil dari penelitian ini membuktikan bahwa Allah SWT menciptakan segala sesuatu bermanfaat salah satunya daun sirsak terbukti mampu menghambat pertumbuhan bakteri Porphyromonas gingivalis dikosentrasi 70%, maka penggunaannya sebagai antibakteri diperbolehkan.