Warna gigi sangat penting bagi mayoritas masyarakat sehingga perubahan warna dapat mempengaruhi kualitas hidup. Perubahan warna atau diskolorasi disebabkan oleh faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik. Faktor ekstrinik yang utama adalah makanan atau minuman (kopi, teh dan soda). Bleaching merupakan suatu prosedur pemutihan kembali gigi yang mengalami perubahan warna. Bleaching memiliki efek negatif diantaranya seperti sensitivitas dan iritasi gingiva sehingga dikembangkan bahan alami untuk mengatasi perubahan warna. Kandungan asam malat dan asam elegat pada buah stroberi yang berpotensi sebagai alternatif bahan bleaching. Asam malat dan asam elegat juga terdapat pada buah delima. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui potensi gel ekstrak delima merah dengan konsentrasi 10%, 20% dan 30% sebagai bahan pemutih gigi dan tinjauannya menurut Islam. Metode penelitian yaitu eksperimental laboratoris pre-test post-test with control group design. Sampel yaitu 25 gigi premolar. Sampel direndam dalam larutan kopi selama 7 hari kemudian pengukuran menggunakan colorimeter, metode CIEL*a*b*, kemudian dibagi menjadi 5 kelompok perlakuan. Masing-masing kelompok diaplikasikan gel ekstrak delima merah konsentrasi 30%, 20% dan 10%, karbamid peroksida 10% (kontrol positif) dan aquadest (kontrol negatif). Pengukuran warna kemudian dilakukan pada 7 dan 14 hari. Hasil penelitian terdapat perbedaan yang signifikan pada konsentrasi 30% dan 20%. Berdasarkan hasil uji post hoc gel ekstrak delima merah 20% lebih efektif dibandingan dengan konsentrasi lain. Dalam pandangan Islam gel ekstrak delima merah dengan konsentrasi 20% dan 30% terbukti efektif sebagai bahan bleaching pada gigi, penggunaannya diperbolehkan. Berdasarkan kaidah fikih segala sesuatu boleh digunakan sampai ada dalil yang mengharamkannya.