Kehilangan gigi dapat mempengaruhi proses pengunyahan (mastikasi), proses saat berbicara (fonetik) dan penampilan (estetika), Penggunaan gigi tiruan dapat dilakukan untuk mengatasi kondisi kehilangan gigi yang terjadi. Masih banyak masyarakat di Indonesia yang mengalami kondisi kehilangan gigi terutama di usia remaja karena berbagai faktor, yaitu karies, trauma, dan penyakit periodontal. Namun menurut hasil survei yang ada, masyarakat di Indonesia yang mengalami kehilangan gigi, jumlahnya masih sedikit yang menggunakan gigi tiruan. Keputusan untuk menggunakan gigi tiruan dapat dipengaruhi oleh persepsi masing-masing individu.
Perbedaan persepsi remaja terjadi karena pada usia remaja mereka sudah bisa mengolah berbagai macam informasi untuk mendapatkan suatu pemahaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan persepsi remaja usia 13-15 tahun yang dipengaruhi oleh tingkat pendidikan orang tuanya di SMP 228 Kemayoran, Jakarta Pusat. Jenis penelitian ini bersifat analitik dengan bantuan berupa alat ukur kuisoner yang melibatkan 199 responden. Hasil penelitian menunjukkan persepsi remaja tidak dipengaruhi oleh tingkat pendidikan orang tuanya dan persepsi mengenai pentingnya penggunaan gigi tiruan pada umumnya tergolong baik. Informasi dapat diperoleh dari berbagai sumber, penggunaan gigi tiruan di perbolehkan sebagai upaya pengobatan dengan syarat sesuai ketentuan syariat Islam.