Latar belakang: Xerostomia atau mulut kering merupakan salah satu masalah utama yang diderita oleh lansia. Kondisi xerostomia sangat mempengaruhi kualitas hidup karena dapat mengganggu fungsi dasar seperti mengunyah, menelan, dan berbicara. Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat dan mengetahui hubungan kondisi saliva dan kualitas hidup lansia di DKI Jakarta menggunakan GOHAI. Metode: Jenis dan desain penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitik dengan desain penelitian cross-sectional, untuk melihat hubungan antara faktor risiko berupa xerostomia, laju alir saliva, dan viskositas saliva dan dampak atau efeknya berupa perubahan kualitas hidup pada lansia. Hasil: Melalui Uji spearman’s correlation p=0.014 (p0,05) menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan bermakna antara indeks GOHAI dan laju alir saliva, kendall’s tau-b correlation p=0.743 (p>0,05) menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan bermakna antara indeks GOHAI dan viskositas saliva. Kesimpulan: Disimpulkan bahwa semakin rendah indeks GOHAI akan semakin tinggi skor indeks xerostomia. Xerostomia, penurunan laju alir saliva, dan saliva yang kental merupakan sunnatullah yang berkaitan dengan meningkatnya usia serta penurunan kualitas hidup lansia sehingga mempengaruhi kemampuannya dalam menjalankan ibadah. Sesuai dengan syariat Islam lansia dapat melakukan pencegahan agar tidak memperberat kondisi saliva, sehingga dapat menjalankan ibadah sesuai dengan kemampuannya.