Latar Belakang. Berdasarkan RISKESDAS (Riset Kesehatan Dasar) Nasional tahun 2013, prevalensi nasional stroke adalah 7.0% (menurut diagnosis tenaga kesehatan). Stroke juga merupakan penyebab kematian terbanyak kedua di dunia, jumlahnya 9% dari semua penyebab kematian, di negara maju rata-rata angka kematian stroke adalah sekitar 50-100 per 100.000 orang per tahun. Angka kematian serta kecacatan yang disebabkan oleh penyakit stroke seharusnya dapat diturunkan. Penurunan mortilitas dan morbiditas stroke ini dapat dicapai dengan mengontrol faktor risiko stroke, sadar akan tanda dan gejala stroke, serta memberikan penanganan yang adekuat dan cepat Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi waktu kedatangan pasien stroke di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional serta tinjauannya dari sisi agama Islam.
Metode. Penelitian dilakukan dengan menganalisis data primer dan sekunder berupa kuesioner dan status rekam medis pasien dengan menggunakan desain studi cross-sectional analytic dengan sampel minimal 107.
Hasil. Hasil penelitian didapatkan prevalensi stroke pada pasien stroke di RSPON yaitu stroke hemoragik (16,4%) dan stroke non hemoragik (83,6%). Waktu kedatangan pasien ≤ 4,5 jam sebesar (50,9%) sisanya sebesar (49,1%) datang ke Rumah Sakit > 4,5 jam. Faktor situasi sosial, sendiri saat mengalami gejala sebesar (18,2%) bersama orang lain (81,8%). Faktor pengetahuan penyakit stroke, baik (89,1%) dan sedang (10,9%). Faktor jarak, dekat (38,2%), sedang (38,2%), dan jauh (23,6). Faktor layanan kesehatan yang dituju, pasien menuju dokter umum (10,9%), dokter spesialis saraf (1,8), puskesmas atau klinik 24 jam (7,3%), dan rumah sakit (80%). Persentase didapatkan dari sampel yang berhasil terkumpul yaitu 55 orang. Berdasarkan analisis Fisher dan Kolmogorov smirnov tidak ditemukan adanya hubungan secara statistik (p>0.05) antara faktor-faktor diatas dengan waktu kedatangan pasien stroke di RSPON, kecuali pada faktor layanan kesehatan yang dituju menunjukan (p