Tuli sensorineural merupakan ketidakmampuan dalam mendengarkan suara pada salah satu atau kedua telinga akibat kerusakan reseptor suara atau kelainan saraf auditorik. Berbagai faktor dapat menyebabkan tuli, salah satunya paparan bising pabrik. Bising industri merupakan masalah yang belum bisa ditanggulangi dengan baik sehingga dapat menjadi ancaman serius bagi pendengaran pekerja dan kerugian ekonomi bagi pihak industri.
Tujuan penulisan skripsi ini adalah membahas mengenai pengaruh paparan bising pabrik terhadap terjadinya tuli sensorineural ditinjau menurut sudut pandang kedokteran dan Islam.
Bising pabrik dapat menyebabkan degenerasi pada sel-sel stereosilia (reseptor pendengaran) dan destruksi total organ Corti, sehingga respon terhadap stimulasi menurun dan sel-sel rambut akan digantikan jaringan parut. Selanjutnya terjadi degenerasi pada saraf sampai nukleus pendengaran pada batang otak.
Menurut pandangan Islam, tuli akibat bising dapat menghambat tujuan syariat Islam yang meliputi pemeliharaan akal, harta, dan agama. Oleh karena itu, harus dicegah dan diobati. Penggunaan alat pelindung telinga dari bising seperti ear plug atau ear muff termasuk maslahah karena mencegah tuli adalah upaya memelihara tujuan syariat Islam pada penderita.
Kedokteran dan Islam sependapat mengenai pengaruh paparan bising pabrik terhadap pendengaran, yaitu sebagai mudharat karena mampu menyebabkan tuli dan menimbulkan kelemahan-kelemahan yang menghambat pemeliharaan tujuan syariat Islam. Oleh karena itu, paparan bising pabrik harus dicegah sebagai upaya menyelamatkan pendengaran pekerja.
Disarankan kepada pemilik perusahaan untuk memperketat peraturan mengenai alat pelindung diri (APD) kepada semua karyawannya; kepada dokter perusahaan untuk melakukan pemeriksaan pendengaran secara berkala kepada para pekerja; kepada ulama untuk ikut terlibat berdiskusi dengan dokter guna membantu mencegah penyakit tuli akibat bising.