Latar Belakang: Miopia merupakan salah satu gangguan penglihatan yang memiliki tingkat prevalensi tinggi di dunia. Dapat diketahui bahwa keturunan merupakan salah satu faktor penyebab seseorang dapat mengalami penyakit rabun jauh atau miopia. Pencegahan maupun pengobatan miopia penting untuk dilakukan agar tercapainya 5 kemaslahatan dalam syariat Islam.
Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan faktor keturunan terhadap prevalensi kelainan miopia di SMA Dwiwarna tahun ajaran 2016-2017 ditinjau dari kedokteran dan Islam.
Metode: Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian analitik. Pengambilan besar sampel ditentukan dengan cara probability sampling yaitu simple random sampling. Pada penetapan besar sampel dengan rumus slovin didapat 72 sampel. Data diperoleh dari pengambilan kuisioner. Analisis data yang digunakan adalah analisis univariat dan analisis bivariat
Hasil: Hasil penelitian menunjukan anak dengan kedua orang tua memiliki miopia sebanyak 21 orang, sedangkan salah satu kedua orang tuanya memiliki miopia sebanyak 27 orang, dan sisanya 24 orang tidak memiliki orang tua dengan miopia
Kesimpulan: Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa ada hubungan antara faktor keturunan dengan prevalensi miopia di SMA Dwiwarna. Selain dari faktor keturunan terdapat beberapa faktor lain yang dapat menyebabkan miopia seperti membaca jarak dekat, aktivitas diluar lingkungan dan intensitas cahaya. Pendeteksian dini miopia pada anak sangat diperlukan agar dapat mencegah gangguan mata pada anak. Pendeteksian dini miopia ini dimaksud agar tercapainya lima kemaslahatan, karena jika kelainan ridak ditemukan akan muncul gangguan pada hifzh al-Nafs bagi anak serta hifzh al-Nasl bagi orangtua
Saran: Orang tua diharapkan dapat memberikan informasi terhadap anaknya akan penyebab terjadinya miopia dan menjaga pola hidup sehat anaknya