Latar Belakang: Penumpukan lemak di organ atau bagian tubuh dapat dikaitkan dengan
risiko terjadinya penyakit seperti diabetes, penyakit kardiovaskular dan penyakit
metabolik yang lain. Tindakan yang dapat dilakukan untuk mencegah dampak negatif
dari penumpukan lemak tubuh adalah melakukan aktivitas fisik terstruktur atau
berolahraga. Olahraga yang dapat dilakukan dalam kehidupan sehari-hari adalah aerobik.
Islam menganjurkan kita untuk berolahraga dan mengenal diri sendiri seperti mengetahui
kondisi kesehatan diri sendiri dengan cara mengukur lemak tubuh. Oleh karena itu,
penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh aktivitas fisik terstruktur terhadap
penurunan persentase lemak tubuh pada anggota sanggar senam ditinjau dari kedokteran
dan Islam.
Metode: Penelitian ini dilakukan dengan rancangan penelitian one group pretest postest
design. Perlakuan berupa olahraga aerobik dilakukan minimal 150 menit perminggu dan
dipantau selama 3 bulan. Populasi dan sampel adalah anggota sanggar senam R dan K di
Cempaka Putih dan Johar Baru berusia 18-60 tahun. Sampel dipilih dengan menggunakan
purposive sampling. Pengambilan data dilakukan dengan cara menimbang badan
responden menggunakan timbangan Bioelectrical Impedance Analysis pada awal dan
akhir penelitian. Analisis data dilakukan dengan uji t berpasangan.
Hasil: Terdapat penurunan persentase lemak tubuh pada 13 orang dari 25 responden
dengan hasil uji t berpasangan didapatkan nilai P = 0,357.
Simpulan: Aktivitas fisik terstruktur dapat menurunkan persentase lemak tubuh pada
beberapa responden penelitian, tetapi secara statistik tidak bermakna. Dalam pandangan
Islam, pengaruh aktivitas fisik dan lemak tubuh terdapat dalam konsep munasabah yaitu
mencapai sebuah hasil dengan melihat hubungan atau keterkaitan antara kedua
variabelnya.
|