Bank Plasenta didirikan untuk membuktikan mengenai penelitian darah tali pusat yang dapat menyembuhkan berbagai penyakit keturunan. Ketika ditujukan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat di suatu Negara maupun di Negara lain.
Tujuan dari skripsi ini adalah untuk mengetahui informasi tentang manfaat menyimpan sel punca hematopoesis alogenik dan peraturan penyelenggaraan atau pemakaian Bank Plasenta sebagai tempat menyimpan darah tali pusat untuk dipergunakan sebagai terapi penyakit keturunan.
Ditinjau dari kedokteran dimulai dari proses, konseling, pengumpulan, perbankan dan menyediakan pedoman perundang-undangan yang ditujukan kepada perawat kesehatan profesional, dokter spesialis, dan health provider lainnya. Serta mengenai informed consent, aspek prosedural, dan pilihan untuk Bank Plasenta yang ada di berbagai Negara. Teknik yang dilakukan juga tidak mengancam keselamatan jiwa.
Ditinjau dari Islam transplantasi dan menyimpan plasenta di Bank Plasenta untuk pengobatan pada penderita penyakit keturunan diatur menurut syariat yang berlaku. Islam membolehkan transplantasi dan menyimpan plasenta ini karena prosedurnya tidak menimbulkan mudharat bagi nyawa ibu dan bayinya.
Ilmu kedokteran dan Islam sejalan bahwa transplantasi plasenta dan menyimpan plasenta menurut undang-undang dan syariat Islam yang ada sama-sama mengatur tentang kehidupan manusia, agar tidak menimbulkan bahaya ancaman nyawa pada saat menggunakan Bank Plasenta sebagai tempat menyimpan darah tali pusat, atau pada saat menggunakan plasenta sebagai transplantasi, yang diharapkan menyembuhkan berbagai penyakit keturunan yang susah dicari obatnya. Dokter muslim diharapkan untuk terus belajar dengan melakukan riset ilmu kedokteran agar dapat meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi tentang terapi penyakit keturunan dan dokter muslim juga diharapkan meningkat ilmu medikolegal penyelenggaraan pelayanan medis Bank Plasenta sehingga dapat memberikan pengobatan dan pelayanan yang terbaik sesuai hukum kedokteran dan syariat Islam.