Latar Belakang: Kadar glukosa darah yang tinggi menyebabkan diabetes melitus (DM)
yang disebut sebagai “the silent killer” karena dapat mengenai semua organ tubuh dan
menimbulkan berbagai keluhan atau penyakit, seperti gangguan pengelihatan, penyakit
jantung, penyakit ginjal, impotensi, infeksi paru dan sebagainya. Aktivitas fisik
merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi angka kejadian DM. Aktivitas fisik
terstruktur adalah kegiatan yang direncanakan, memiliki tujuan tertentu seperti
meningkatkan derajat kesehatan atau meningkatkan komponen fisik. Seseorang
direkomendasikan untuk melakukan aktivitas fisik terstruktur (olahraga) minimal tiga kali
seminggu dengan total waktu 150 menit per minggu. Parameter terbaik untuk menilai
kadar glukosa darah adalah HbA1c. Berdasarkan pandangan ulama fikih, aktivitas fisik
terstruktur atau disebut olahraga hukumnya mubah (boleh) selama tidak melanggar
syariat Islam. Nabi Muhammad SAW juga menganjurkan kita untuk berolahraga.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh aktivitas fisik terstruktur terhadap
penurunan kadar HbA1c ditinjau dari kedokteran dan Islam.
Metode: Desain penelitian ini berupa eksperimental. Populasi dan sampel adalah anggota
sanggar senam R di Cempaka Putih dan sanggar senam S di Johar Baru, Jakarta Pusat,
dengan jumlah responden sebanyak 36 orang. Sampel dipilih berdasarkan metode
purposive sampling. Pengambilan data dilakukan dengan cara pengambilan darah secara
langsung yang dilakukan oleh petugas laboratorium. Analisis data dilakukan dengan uji
statistik t-test menggunakan metode Wilcoxon.
Hasil: 36 responden mengikuti penelitian ini sejak awal, namun sebanyak 4 responden
mengundurkan diri, 7 responden dieksklusi selama penelitian berlangsung karena tidak
sesuai dengan kriteria penelitian, sehingga terdapat 25 responden yang dilakukan analisis
uji statistik. Hasil yang didapatkan dari pengambilan data akhir pada subjek penelitian
adalah sebanyak 16 responden mengalami peningkatan kadar HbA1c, 5 responden
memiliki kadar HbA1c yang sama pada awal dan akhir pengambilan darah dan 4
responden mengalami penurunan kadar HbA1c. Hasil uji statistik menunjukkan nilai
P=0,053.
Kesimpulan: Aktivitas fisik terstruktur dapat menurunkan kadar HbA1c pada beberapa
subjek penelitian, namun secara statistik penurunan ini tidak bermakna.
|