Latar Belakang: Mengingat meningkatnya minat, praktik, dan penelitian terkini terhadap pengobatan komplementer-alternatif (PKA) di seluruh di dunia dan lokal, serta penggunaan PKA yang sudah dilakukan dalam agama Islam sejak zaman Rasulullah SAW, sebuah survei dilakukan untuk mengetahui pengetahuan dan sikap mahasiswa kedokteran Indonesia terhadap PKA, serta pengalaman penggunaan PKA pada mahasiswa kedokteran di Indonesia.
Metode: Penelitian survei ini dilakukan pada mahasiswa kedokteran Indonesia tahun studi ketiga dan keempat yang diwakili oleh satu fakultas kedokteran di lima wilayah Indonesia. Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner pada bulan September hingga Oktober 2017.
Hasil: Penelitian ini melibatkan 252 mahasiswa kedokteran. Modalitas PKA yang banyak diketahui oleh mahasiswa ialah pijat (46%). Mahasiswa memiliki sedikit pengetahuan tentang jamu & terapi herbal lainnya (58,7%) serta akupunktur (57,5%). Sebagian besar mahasiswa memiliki pengetahuan yang kurang, namun secara keseluruhan mayoritas mahasiswa memiliki sikap yang positif terhadap PKA. 33,3% mahasiswa kedokteran setuju apabila PKA diajarkan di sekolah kedokteran. 50% dari mahasiswa kedokteran yang pernah menggunakan PKA memiliki pengalaman penggunaan yang memuaskan dan merasakan efek yang berarti dari pengobatannya. Pijat merupakan pengobatan yang paling banyak digunakan oleh mahasiswa kedokteran di Indonesia (26,6%).
Simpulan: Mayoritas mahasiswa kedokteran mengetahui modalitas PKA yang sering digunakan oleh masyarakat Indonesia, namun secara keseluruhan pengetahuan mahasiswa kedokteran masih kurang. Kebanyakan dari mahasiswa memiliki sikap positif terhadap PKA. Menurut pandangan Islam, hukum mengetahui pengobatan komplementer-alternatif ialah wajib.