Latar Belakang: Serangan Jantung (Infark Miokard Akut) atau IMA dapat menyerang kapan saja.
Ketika fungsi jantung mengalami gangguan, enzim jantung seperti Troponin, CK-MB, dan Myoglobin
akan keluar dan meningkat di dalam tubuh. Seiring berjalannya waktu, penyakit jantung akan
mengarah kepada kelainan ginjal. Jika terjadi gangguan maka kreatinin tidak dapat dieksresi dengan
baik sehingga akan meningkat di peredaran darah. CK-MB dan serum kreatinin berada dalam satu
metabolisme yang sama. sehingga jika CK-MB meningkat maka diharapkan serum kreatinin juga
demikian.
Tujuan: Mengetahui Angka kejadian infark miokard akut dengan Penanda CK-MB Pada Pasien
disertai Peningkatan Serum Kreatinin di Rumah Sakit Jantung Binawaluya Jakarta Timur Periode
Januari-April 2016.
Metode: Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif observasional kuantitatif. Jumlah
sampel yang diambil sebanyak 93 sampel dengan kriteria diagnosis IMA. Pengumpulan data dalam
penelitian ini dengan menggunakan data sekunder yang diambil dari Rumah Sakit Jantung Binawaluya
Jakarta Timur Periode Januari-April 2016. Dan dianalisis menggunakan Chi Square dengan program
SPSS v23 for Macintosh.
Hasil: Hasil penelitian menunjukkan median CK-MB sebesar 25 mg/dL dan untuk serum kreatinin
sebesar 1.3 mg/dL. 51 orang dengan kenaikan CK-MB dari total sampel yaitu 93 pasien, 22 (43.13%)
mempunyai peningkatan kadar baik di CK-MB dan serum kreatinin dan 29 (56,87%) lainnya tidak
mempunyai kenaikan serum kreatinin hanya CK-MB.
Kesimpulan: Angka kejadian pasien infark miokard dengan penanda CK-MB disertai peningkatan
serum kreatinin sebesar 43,13%. Penelitian lebih lanjut diperlukan guna menambah pengetahuan dan
referat dalam bidang pembahasan ini.
|