Latar belakang: Penggunaan obat generik ditujukan agar setiap lapisan masyarakat khususnya masyarakat lapisan bawah dapat menjangkau dan membeli obat dengan harga yang murah. Namun, masih banyak masyarakat yang menganggap bahwa obat generik sebagai obat murah dengan mutu dan kualitas rendah sehingga masyarakat enggan untuk menggunakannya.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara persepsi masyarakat tentang obat generik dengan perilaku penggunaan obat generik.
Metode: Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik dengan metode cross sectional. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah multistage random sampling dengan jumlah sampel 96 orang. Instrumen yang digunakan untuk pengumpulan data adalah lembar kuesioner. Analisis statistik yang digunakan ialah uji chi square.
Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 46 orang responden dengan persepsi kurang yang menggunakan obat generik sebanyak 29 orang (63%), dan yang tidak menggunakan obat generik sebanyak 17 orang (37%). Responden dengan persepsi baik sebanyak 50 orang yang menggunakan obat generik 84% (42 orang), dan yang tidak menggunakan obat generik 16% (8 orang).
Kesimpulan: Berdasarkan analisis statistik yang dilakukan, terdapat hubungan antara persepsi dengan perilaku penggunaan obat generik (p value = 0,035, α = 0,05). Sebagai seorang muslim dalam mempersepsikan sesuatu haruslah menggunakan dasar yang jelas dan harus didasarkan dengan ilmu pengetahuan yang dimiliki. Karena persepsi yang diperoleh dari panca indera adalah sesuatu yang akan dimintai pertanggung jawabannya kelak. Oleh sebab itu seseorang diharuskan untuk mempunyai persepsi yang baik agar dapat mempengaruhi perilakunya, termasuk perilaku dalam hal pengobatan.