Senapan laras panjang adalah senjata yang menggunakan tenaga hasil peledakan mesiu, dapat melontarkan proyektil (anak peluru) berkecepatan tinggi melalui larasnya, dengan daya tembak sampai 3.000 m. Peluru yang mengenai tubuh akan menyebabkan cedera khas yang disebut dengan luka tembak.
Tujuan penulisan skripsi ini adalah mengetahui cara mengidentifikasi luka yang disebabkan oleh senjata senapan laras panjang ditinjau dari kedokteran dan Islam.
Identifikasi luka tembak dilakukan demi kepentingan medikolegal, yang mencakup lokasi, ukuran dan bentuk luka, lingkaran abrasi, lipatan kulit yang utuh dan robek, bubuk hitam sisa tembakan (jika ada), dan bagian tubuh yang ditembus.
Menurut pandangan Islam, luka tembak termasuk dalam mudharat (kerusakan) yang dapat menyebabkan seseorang mengalami hambatan dalam memelihara tujuan syariat Islam (maqashid asy-syariah) yang meliputi pemeliharaan nyawa, harta dan agama, sehingga Islam melarang dan mengharamkan segala perbuatan yang bertujuan menyakiti diri sendiri maupun orang lain atau sampai menyebabkan kematian, sebagaimana yang telah dijelaskan dalam Qur’an dan hadis.
Kedokteran dan Islam sependapat mengenai setiap tindakan yang menyebabkan kemudharatan bagi orang lain tidak diperbolehkan. Segala bentuk tindakan kerusakan terhadap orang lain disebut tindak pidana. Dalam hal ini luka akibat senjata api ataupun senjata laras panjang dapat menyebabkan kerusakan organ tubuh serta dapat menyebabkan kematian.
Masyarakat disarankan untuk berhati-hati pada penggunaan senjata api karena dapat berakibat fatal; Para tenaga medis disarankan untuk lebih berhati-hati dan teliti dalam menafsirkan hasil pemeriksaan oleh pemakaian senjata api; ulama disarankan untuk menyampaikan dakwah mengenai larangan membunuh atau menganiaya sesama muslim.