Penyakit Crohn merupakan penyakit inflamasi kronik yang melibatkan semua
segmen saluran cerna mulai dari mulut sampai anorektal bersifat remisi dan
relaps/kambuhan dengan penyebab pasti yang belum diketahui hingga saat ini.
Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk membahas pemberian bakteri Clostridium
butyricum sebagai probiotik pada penyakit Crohn ditinjau dari kedokteran dan
Islam. Analisa literatur kedokteran menjelaskan bahwa proses terjadinya penyakit
Crohn diduga akibat adanya aktivasi yang berlebihan dari sistem imun mukosa usus
yang menyebabkan inflamasi pada usus tanpa adanya penyebab yang jelas. Gejala
yang paling sering terjadi pada penyakit Crohn adalah nyeri perut. Diagnosis
penyakit Crohn didasarkan pada gejala klinis, endoskopi, radiologis dan histologis.
Menurut pandangan Islam penyakit Crohn adalah sesuatu yang dapat
mendatangkan kesulitan dan kerusakan kepada diri sendiri. Segala hal yang
mengakibatkan kesulitan itu tidak boleh ada sehingga harus dilakukan pencegahan
dan pengobatan terhadap penyakit tersebut. Penatalaksanaan penyakit Crohn dalam
ilmu kedokteran meliputi pemberian 5-aminosalicylates (5-ASA), kortikosteroid,
antibiotik, immune modifier, metotreksat, terapi nutrisi, terapi probiotik, dan
pembedahan. Pemberian probiotik Clostridium butyricum bertujuan untuk
mengganti penggunaan kortikosteroid jangka panjang. Ditinjau dari pandangan
islam, pengobatan dengan probiotik diperbolehkan berdasarkan manfaat yang
dihasilkan dan bertujuan untuk meraih kebaikan dalam kesehatan.
|