Prevalensi penderita asma di dunia berkisar antara 100 sampai 150 juta dan jumlah ini terus meningkat. Kematian akibat kondisi ini telah mencapai lebih dari 180.000 jiwa setiap tahun. Sebagian besar penderita asma dapat mengontrol gejala dengan obat-obatan, tetapi 5% hingga 10% memiliki gejala tetap dan beresiko memiliki serangan asma yang dapat mengancam jiwa. Bronchial thermoplasty adalah suatu prosedur yang bertujuan untuk mengurangi masa otot polos saluran napas dan mencegah terjadinya penyempitan jalan napas pada penderita asma.
Tujuan dari penulisan skripsi ini ialah untuk menambah wawasan tentang efektivitas terapi bronchial thermoplasty pada asthma bronchial.
Dalam kedokteran, penelitian menunjukan dengan terapi REVISI sekitar 80% penderita mengalami perbaikan gejala, termasuk 48% mengalami penurunan serangan berat dalam lima tahun setelah dilakukan terapi bronchial thermoplasty
Dalam tinjauan islam, bronchial thermoplasty dibolehkan karena dapat mengurangi gejala penyakit, memperbaiki fungsi pernapasan sehingga dapat berfungsi kembali dan dalam Agama Islam bronchial thermoplasty diqiyaskan dengan al hijamah pada zaman Nabi.
Ilmu Kedokteran dan Islam sependapat bahwa terapi bronchial thermoplasty dibolehkan karena memberikan manfaat terapi dari beberapa penelitian serta merupakan suatu bentuk perkembangan ilmu pengetahuan dan memberikan kemaslhatan bagi umat khususnya penderita asthma bronchial. Diharapkan kepada para dokter muslim, hendaknya terus meningkatkan pengetahuan dalam perkembangan ilmu-ilmu kedokteran disertai dengan ilmu agama sehingga dapat memberi pengobatan yang terbaik dan meningkatkan kualitas hidup pasien asthma bronchial.