Penyakit diare
merupakan masalah kesehatan masyarakat di negara berkembang seperti di
Indonesia, karena morbiditas dan mortalitasnya yang masih tinggi . Salah satu etiologi penyakit
diare adalah bakteri dan agen tersebut dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui air. Tat alaksana
yang cepat dan tepat sangat dibutuhkan untuk penanganan diare namun di Indonesia sudah banyak
terjadi kasus resistensi a ntibiotik yang merupakan terapi terhadap infeksi bakteri . Tujuan dari
penelitian ini adalah u ntuk mendeteksi bakteri patogen p enyebab diare dari air dan mengetahui pola
sensitivitas nya terhadap beberapa antimikroba serta meninjaunya dari perspektif Islam. Penelitian
ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan sampel air yang diambil dari 10 penjual
makanan di sekitar lingku ngan Universitas YARSI. Pada uji Most Probable Number terdapat 5
koloni yang didapat dari 10 sampel. Pada uji reaksi biokimia teridentifikasi bakteri yaitu;
Escherichia coli (40%), Pseudomonas aeruginosa ( dan Proteus mirabilis (20%). Pola
sensitivita s seluruh isolat te r hadap antibiotik Trimethoprim sulfamethoxazole adalah 100% sensitif sensitif. Pola sensitivitas te r hadap antibiotik Chloramphenicol adalah satu isolat yaitu Pseudomonas
aeruginosa (20%) resisten dan empat isolat (80%) lainnya masih sensiti f. Sel uruh isolat bakteri
(100%) masih sensitif tehadap antibiotik Doxycycline . Terdapat 1 koloni Proteus mirabilis (20%)
dengan hasil intermediat e terhadap antibiotik Ciprofloxacine Ciprofloxacine, s edangkan empat isolat (80%)
lainnya masih sensiti f Namun, s e luruh isolat bakteri patogen penyebab diare (100%) dari air telah
resisten tehadap antibiotik Vancomycin. Deteksi bakteri patogen dari air dan uji sensitivitasnya
terhadap beberapa antimikroba diperbolehkan dalam Islam. Hal ini diperbolehkan karena
bermanfaat b aik dari segi medis dan sesuai dengan tujuan syariat Islam untuk memelihara jiwa
hifdz al Nafs
|