Latar Belakang : Infark miokard akut (IMA) merupakan salah satu diagnosis tersering di negara maju. Tingginya angka prevalensi penyakit jantung, erat hubungannya dengan prevalensi penyakit ginjal. Untuk itu diperlukan pemeriksaan-pemeriksaan klinik yang bertujuan untuk mengukur kemampuan kerja dari ginjal (nilai faal ginjal). Beberapa contoh tes yang dapat menilai faal ginjal secara sederhana adalah dengan melakukan pemeriksaan kadar kreatinin serum dan pemeriksaan kadar eGFR CKD EPI.
Tujuan : Untuk mengetahui bagaimana hubungan antara kadar kreatinin serum dengan estimated glomerular filtration rate pada pasien infark miokard akut di Rumah Sakit Jantung Bina Waluya pada tahun 2016.
Metode : Metode penelitian ini menggunakan metode analitik cross sectional. Populasi penelitian ini adalah pasien infark miokard akut yang menjalani pemeriksaan laboratorium kreatinin serum dan estimated glomerular filtration rate (eGFR) di Rumah Sakit Jantung Binawaluya pada bulan Januari - April 2016. Dan dianalisis menggunakan uji korelasi Spearman.
Hasil : Dan dari pengolahan data secara statistik didapatkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kreatinin serum dan estimated glomerular filtration rate. Hal ini ditunjukkan dengan nilai p adalah 0,000 pada Sig. (2-tailed) di kedua variabel. Hubungan antara keduanya bersifat negatif yang berarti semakin tinggi kreatinin serum maka nilai estimated glomerular filtration rate akan semakin rendah.
Kesimpulan : Terdapat hubungan antara kadar kreatinin serum dan estimated glomerular filtration rate pada pasien infark miokard akut di Rumah Sakit Jantung Binawaluya Jakarta Timur periode Januari hingga April 2016.