Latar Belakang: 62,7 % Remaja SMP telah melakukan hubungan sex bebas, hal tersebut dapat meningkatkan peluang terjadinya penularan penyakit seksual salah satunya HPV. Human papillomavirus (HPV) adalah penyebab kanker serviks, dengan perkiraan 266.000 kematian dan 528.000 kasus baru pada tahun 2012. Terdapat dua vaksin HPV bivalen dan vaksin quadrivalent yang sedang dipasarkan di banyak negara. Kedua vaksin sangat efektif mencegah infeksi dengan jenis virus 16 dan 18, yang bertanggung jawab untuk sekitar 70% kasus kanker serviks. Vaksin HPV secara rutin dianjurkan untuk anak perempuan 9 - 25 tahun atau sebelum kontak seksual pertama. Untuk anak perempuan yang melakukan vaksinasi HPV vaksin dapat mencegah hampir 100%, karena mereka belum terkena HPV. beberapa Ulama Islam mengatakan bahwa vaksinasi HPV halal, karena tidak ada unsur keharaman didalamnya serta vaksinasi termasuk dalam upaya pencegahan penyakit yang dianjurkan dalam Islam.
Tujuan: untuk mengetahui hubungan pengetahun dan sikap Siswa SMP Insan Kamil Bogor dan tinjauan dari sudut pandang islam.
Metode: Penelitian ini menggunakan Analitik melalui pendekatan cross-sectional dengan metode kuesioner. Populasi penilitian ini yaitu siswa SMP Insan Kamil Bogor dan Sampel penelitian 120 Siswa, dan analisis data menggunakan korelasi Chi-Square.
Hasil: hasil penelitian ini didominasi oleh siswa yang memiliki pengetahuan baik dan sikap setuju dan berdasarkan analisis korelari chi-square didapatkan bahwa adanya hubungan pengetahuan dan sikap siswa terhadap vaksin HPV.
Kesimpualan: Analisis data didapatkan korelasi antara penegtahuan dan sikap Siswa SMP Insan Kamil Bogor, serta tinjauan Islam tentang Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Siwa SMP Insan kamil Bogor terhadap Vaksin HPV, hendaknya setiap manusia selalu menuntut ilmu serta mengaplikasikannya ilmu yang didapat kedalam sikap seperti halnya dalam menjaga kesehatan dan melakukan pencegahan dari berbagai penyakit yang dianjurkan sebagaimana Rasullullah memerintahkan untuk menjaga pola makan agar mencegah timbulnya penyakit sebagai upaya menjaga diri yang merupakan bagian dari tujuan syariah (Maqasid asyari’ah) yakni hifdzu annafsi yaitu pemeliharaan kehidupan.