Latar Belakang: Benign Prostatic Hyperplasia (BPH) atau Hiperplasia Prostat adalah pembesaran kelenjar prostat yang disebabkan oleh pertumbuhan yang berlebihan pada epitel dan jaringan fibromuskuler dari transition zone dan daerah periuretral, Penyakit ini sangat sering terjadi dan merupakan bentuk operasi paling sering ditemukan pada pria di Amerika.
Tujuan: Untuk mengetahui hubungan faktor usia dengan kejadian penyakit prostat di Instalasi Patologi Anatomi RSPAD Gatot Soebroto tahun 2015 ditinjau dari Kedokteran dan Islam.
Metode: Metode penelitian ini bersifat deskriptif korelatif dengan desain cross sectional. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah total sampling pada data di Instalasi Patologi Anatomi RSPAD Gatot Soebroto tahun 2015 dengan total sampel sebanyak 110 orang.
Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Benign Prostatic Hyperplasia (BPH) di Instalasi Patologi Anatomi pada RSPAD Gatot Soebroto periode tahun 2015, dari 110 pasien, sebanyak 95 responden (86,36%) dengan status BPH, sebanyak 12 responden (10,9%) dengan status BPH Pos Turp, sebanyak 1 responden (0,9%) dengan status Adenokarsinoma, sedangkan sebanyak 2 responden (1,8%) dengan status BPH + prostatitis. Menurut Islam Penyakit BPH merupakan cobaan bagi orang yang beriman dari Allah SWT kepada hambanya tanpa memandang usia. Penderita hendaklah berupaya melakukan pengobatan penyakit kepada ahlinya dan meyakini bahwa kesembuhan itu datang atas izin Allah sebagaimana sabda Rasulullah saw: “Untuk setiap penyakit ada obatnya. Apabila obat tersebut sesuai dengan penyakitnya, penyakit tersebut akan sembuh dengan seizin Allah SWT” (HR. Muslim).
Kesimpulan: Prevalensi penderita penyakit prostat di RSPAD Gatot Soebroto tahun 2015 sebesar 110 orang dan mayoritas terjadi pada rentang usia 50-59 tahun. Distribusi penyakit prostat yang paling banyak adalah penyakit BPH.