PENENTUAN KADAR MALONDIALDEHID (MDA) PADA SALIVA PRIA PEROKOK USIA 26 – 35 TAHUN DITINJAU DARI KEDOKTERAN DAN ISLAM | |
---|---|
LATAR BELAKANG : Ketergantungan merokok dipersepsikan sebagai kenikmatan yang memberikan kepuasan psikologis. Gejala ini dapat dijelaskan dari konsep tobacco dependency (ketergantungan rokok). Artinya, merokok merupakan perilaku yang menyenangkan dan bergeser menjadi aktivitas yang bersifat obsesif. Hal ini disebabkan kandungan nikotin yang bersifat adiktif, jika dihentikan secara tiba-tiba akan menimbulkan stress. Dari WHO 2008 juga menyebutkan bahwa dari 100 juta kematian di 20 negara, 5,4 juta orang meninggal setiap tahunnya dan diperkirakan pada tahun 2030 akan bertambah menjadi 8 juta orang meninggal setiap tahunnya. Rokok mengandung berbagai macam zat berbahaya yang akan mengakibatkan tubuh mengalami stress oksidatif. Pada umumnya radikal bebas bersifat sebagai perantara yang dapat diubah menjadi substansi lain dengan cepat. Namun, jika bereaksi dengan Poly Unsaturated Fatty Acid(PUFA) akan menghasilkan peroksida lipid. Senyawa ini bersifat tidak stabil dan akan terurai menghasilkan sejumlah senyawa, antara lain Malondialdehid (MDA) yang meningkat pada perokok. |
|
Pernyataan Tanggungjawab | |
Pengarang | MUTIA, ISMY DRINA - Personal Name |
Pembimbing 1 | Harliansyah |
Pembimbing 2 | Zulmaizarna |
Pembimbing 3 | |
Edisi | |
No. Panggil | S-6408-FK |
ISBN/ISSN | |
Subyek | SALIVA |
Klasifikasi | S-6408-FK |
Judul Seri | |
GMD | Text |
Bahasa | Indonesia |
Penerbit | Universitas YARSI |
Tahun Terbit | 2017 |
Tempat Terbit | Jakarta |
Deskripsi Fisik | x, 68 hlm., 28 cm |
Abstrak / Info Detil Spesifik | |
Lampiran Berkas | LOADING LIST... |
Ketersediaan | LOADING LIST... |