Epilepsi merupakan penyakit yang disebabkan oleh hipereksitabilitas potensial aksi di saraf. Epilepsi merupakan penyakit neurologi paling umum di dunia. Dalam praktisnya tujuan pengobatan epilepsi adalah menghasilkan keadaan bebas bangkitan pada penderita. Hingga saat ini berbagai macam terapi muncul dalam upaya pengobatan epilepsi. Mulai dari medikamentosa dengan prinsip meningkatkan inhibisi dan menghambat eksitasi hingga terapi bedah. Namun dikarenakan patofisiologi yang belum jelas tidak sedikit ditemukan pada pasien – pasien penderita epilepsi tidak mendapatkan respon terapi yang diharapkan. Namun di lain sisi, pengobatan epilepsi yang sudah diterapkan hingga saat ini terbukti ampuh mengurangi frekuensi bangkitan epileptik dan dapat meningkatkan kualitas hidup pasien. Salah satunya adalah terapi menggunakan stimulasi nervus vagus (VNS). Berdasarkan hasil studi, stimulasi nervus vagus terbukti dapat mengurangi bangkitan awitan lokal. Meskipun terbukti dapat mengurangi frekuensi bangkitan, mekanisme kerja dari stimulasi nervus vagus itu sendiri belum sepenuhnya. Selain itu stimulasi nervus vagus itu sendiri memiliki berbagai macam efek samping. Efektivitas terapi stimulasi nervus vagus dalam mengobati epilepsi ditinjau dari Islam menunjukkan bahwa epilepsi adalah sebuah permasalahan kehidupan yang mendatangkan pahala jika disikapi dengan sabar dan tawakal. Dalam Islam, berobat termasuk tindakan yang dianjurkan. Efek samping yang dihasilkan dari penggunaan stimulasi nervus vagus dianggap lebih ringan mudharatnya. Oleh karena itu dari kaidah hukum islam penggunaan stimulasi nervus vagus diperbolehkan.