Latar Belakang. Diare masih merupakan ancaman utama penyebab kesakitan dan
kematian di dunia. Tingginya angka kejadian diare tidak terlepas dari pengetahuan pada
masyarakat mengenai pencegahan diare. B.hominis merupakan protozoa usus yang dapat
menyebabkan diare. Transmisi B.hominis terjadi melalui kontaminasi makan dan minum
dengan feses. Pengetahuan berperan penting dalam pembentukan dan perubahan perilaku
individu untuk hidup sehat dan mencegah penularan penyakit infeksi.
Tujuan. Untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan pencegahan diare terkait infeksi
Blastocystis hominis di dua permukiman berbeda.
Metode. Penelitian ini bersifat analitik dengan metode simple random sampling. Populasi
penelitian ditentukan dengan menggunakan metode quota sampling pada dua kelompok
permukiman berbeda. Kelompok kontrol adalah mahasiswa tingkat I Fakultas Kedokteran
Universitas YARSI untuk kelompok subjek yang dianggap memiliki tingkat pengetahuan
kesehatan yang lebih baik dibandingkan dengan masyarakat yang tinggal di wilayah padat
penduduk di kelurahan Johar Baru, dianggap sebagai subjek dengan tingkat pengetahuan
masih kurang. Data analisis menggunakan IBM SPSS statistics untuk melihat gambaran
infeksi B.hominis dikaitkan dengan tingkat pengetahuan
Hasil. hasil penelitian menunjukkan subjek dari kelompok perlakuan dengan tingkat
pengetahuan baik yang terinfeksi B.hominis sebesar 11,8 % dan pada subjek dari kelompok
kontrol dengan tingkat pengetahuan baik yang terinfeksi B.hominis 29,8%
Kesimpulan. Tidak terdapat hubungan tingkat pengetahuan pencegahan diare terkait
infeksi B.hominis di dua permukiman berbeda. Dalam Al-Qur’an dan Sunnah dianjurkan
bagi setiap orang untuk mencari ilmu pengetahuan, sehingga dengan pengetahuan maka
pencegahan diare yang baik dan disertai dengan perilaku hidup bersih dan sehat dapat
mencegah seseorang dari terkena penyakit infeksi.
|