| Tuna daksa adalah suatu keadaan rusak atau terganggu akibat adanya gangguanbentuk atau hambatan pada tulang, otot, dan sendi dalam fungsinya yang normal.
 Kondisi ini dapat disebabkan oleh pembawaan sejak lahir, penyakit, atau
 kecelakaan. Dalam rangka meningkatkan kualitas penyandang disabilitas
 khususnya tuna daksa untuk hidup mandiri dalam melakukan aktivitas sehari-hari,
 penulis merancang dan membangun Purwarupa Smart Home Pengontrol Elektronik
 Berbasis Wireless Sensor Network Menggunakan Android untuk Penyandang
 Disabiltas Tuna Daksa serta Tinjauannya Menurut Agama Islam. Metode yang
 digunakan adalah studi literatur, perancangan, implementasi, dan pengujian sistem.
 Sistem yang dirancang menggunakan Arduino Pro Mini sebagai mikrokontroler,
 NRF24L01 sebagai media pengirim data, sensor LDR cahaya sebagai penerima
 cahaya, Relay sebagai on/off lampu dan kipas, sensor suhu DS18B20 sebagai
 temperatur suhu, dan motor Servo sebagai penggerak buka dan tutup pintu. Dari
 hasil pengujian fungsional didapatkan kipas, pintu dapat dikontrol secara manual
 dan lampu dapat dikontrol secara manual dan otomatis. Pada pengujian kecepatan
 pengiriman dan penerimaan data pada sensor suhu DS18B20 dan sensor LDR
 cahaya menunjukan dalam rentang pengiriman data 1 sampai dengan 5 detik pada
 rentang waktu 2, 3, 4, 5 detik pengiriman dan penerimaan data normal. Pada
 pengujian radius titik antar node yang dilakukan dengan jarak 5, 10, 15, 30 meter
 antar node dapat berjalan. Pandangan Islam terhadap penelitian ini yaitu Smart
 Home berbasis Wireless Sensor Network sangat baik untuk digunakan, karena
 memberikan kemudahan bagi penyandang disabilitas tuna daksa dalam aktivitas
 sehari-hari. Seperti yang dijelaskan dalam Hadits (HR.Muslim:4867).
 |