Sebelas provinsi di Indonesia rentan terhadap kebakaran lahan. Ketika kebakaran lahan,
akses daratan sulit dilewati karena besarnya api dan terbatasnya oksigen untuk
bernapas. Flying ad-hoc network (FANET) dapat menjadi teknologi alternatif bagi tim
penyelamat untuk membantu proses evakuasi korban bencana melalui udara. FANET
adalah jenis mobile ad-hoc network (MANET) yang memiliki tingkat mobilitas tinggi
dan topologi dinamis. Tantangan dalam FANET berkaitan dengan desain dan
komunikasi. Ketika node bergerak dengan cepat maka topologi akan berubah secara
dinamis, hal ini membuat isi routing table selalu berubah dan peningkatan routing
overhead. Pada penelitian ini, dilakukan simulasi FANET pada area bencana dengan
protokol routing Greedy dan Most Forward Routing (MFR). Kinerja dari kedua
protokol tersebut dibandingkan untuk mendapatkan rekomendasi protokol routing yang
tepat. Pengujian dilakukan pada network simulator (NS) 2 dengan node yang bergerak.
Pergerakan node disesuaikan dengan skenario penanggulangan bencana yang diatur
secara manual. Parameter unjuk kerja jaringan berupa end to end delay, throughput,
packet delivery ratio dan routing overhead. Hasil pengujian menunjukan, Greedy
menawarkan komunikasi cepat dengan keberhasilan tinggi. Unjuk kerja MFR hampir
setara dengan Greedy, kecuali end to end delay yang lebih besar pada kecepatan
berbeda. Dalam agama Islam protokol routing berbasis posisi dengan algoritma Greedy
dan MFR pada jaringan FANET ini dapat menjadi positif atau negatif. Islam
mendukung pemanfaatan teknologi selama tidak bertentangan dengan aqidah Islam dan
digunakan untuk kebaikan.