Perpustakaan Hukum Daniel S. Lev memiliki banyak bahan pustaka berupa himpunan yurisprudensi, akan tetapi sistem temu kembali yang dimiliki masih dinilai belum efektif dan efisien. Beberapa sistem yang telah ada juga belum memenuhi kebutuhan penggunannya. Oleh karena itu, penulis menawarkan solusi berupa penelitian yang melakukan pengembangan sistem temu kembali informasi yurisprudensi berbasis content management system (CMS). Penelitian ini bertujuan untuk: (1) menentukan kriteria sistem temu kembali informasi yurisprudensi terhadap masalah dari sistem sebelumnya dan kebutuhan pengguna saat ini; (2) mengembangkan sistem temu kembali informasi yurisprudensi berbasis cms di Perpustakaan Hukum Daniel S. Lev; (3) mengetahui hasil usability testing dari pengembangan sistem; dan (4) menganalisis tinjauan Islam terhadap pengembangan sistem temu kembali informasi yurisprudensi berbasis CMS. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus dengan pendekatan kualitatif untuk menganalisis kebutuhan sistem dan pendekatan kuantitatif untuk memperoleh data usability testing. Teknik pengambilan sampel yang dilakukan adalah purposive sampling, maka diperoleh 3 sampel sebagai informasi dalam proses analisis kebutuhan sistem dan 8 sampel sebagai partisipan pada proses usability testing. Hasil penelitian menunjukan: (1) diperolehnya latar belakang pengembangan sistem, analisis masalah sistem terdahulu & berbagai spesifikasi kebutuhan sistem secara umum dan spesifik; (2) Direktori Yurisprudensi yang dapat mengkatalogisasi, menyimpan dan menemukan kembali data putusan yurisprudensi, telah dikembangkan; (3) Direktori Yurisprudensi dinilai sebagai sistem yang sudah efektif dan efisien, sedangkan kepuasan pengguna terhadap sistem dinilai masih SEDANG dan (4) Direktori Yurisprudensi memiliki berbagai manfaat yang dapat ditinjau dari perspektif Islam, seperti media tabbayun dan membantu banyak pihak. Saran dari penelitian adalah: (1) dibutuhkan identifikasi kebutuhan sistem di masa mendatang; (2) pengelola diharapkan dapat meningkatkan konsistensi pada katalogisasi putusan; dan (3) dibutuhkan pengembangan lebih lanjut pada aspek pengelola.